Pendampingan santri Pondok Pesantren Nurul Qomar dalam pencegahan dan penatalaksanaan penyakit akibat parasit

  • Dalilah Azhari Departemen Parasitologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Chairil Anwar Departemen Parasitologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Gita Dwi Prasasty Departemen Parasitologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Dwi Handayani Departemen Parasitologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Budi Santoso Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Abdul Harits Purnomo Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Abdul Halim Shiddiq Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Ulya Nahrani Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Muhammad Agung Izzulhaq Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Abarham Martadiansyah Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Kata kunci: skabiasis, pedikulosis kapitis, pondok pesantren

Abstrak

Indonesia yang memiliki iklim tropis menyebabkan adanya masalah dalam hal kesehatan yaitu adanya penyakit infeksi tropik akibat parasit seperti kutu kepala atau pedikulosis kapitis dan kudis atau skabiasis. Pedikulosis kapitis dan skabiasis banyak terjadi pada kepadatan hunian yang tinggi antara lain pondok pesantren. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan melakukan diagnosis, pengobatan dan edukasi penyakit pedikulosis kapitis dan skabiasis seperti definisi penyakit, gejala penyakit, penularan, dan pencegahan  penyakit. Acara edukasi dan sosialisasi penyakit dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Nurul Qomar menggunakan media LCD projector serta poster. Sebanyak 161 orang yang hadir pada saat edukasi terdiri atas 154 orang santri, terdiri atas 58 orang santri laki-laki dan 96 orang santri perempuan,  2 orang ustadz serta 5 orang ustadzah yang juga merupakan guru pengajar di pesantren. Sebanyak 40 orang (15 santri putri dan 25 santri putra) secara klinis menderita penyakit scabies. Sedangkan, pada pemeriksaan kutu kepala dari 154 santri, ditemukan sebanyak 30 santri terinfestasi pedikulosis kapitis. Pengobatan dilakukan pada setiap santri yang terindikasi positif skabies dan pediculosis, juga santri yang memiliki penyakit kulit lain akibat infeksi bakteri dan  jamur.

 

Diterbitkan
2023-03-30