Surveilans kesehatan dan edukasi gizi sebagai upaya deteksi dini dan pengendalian penyakit tidak menular di Desa Burai

  • Feranita Utama Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Windi Indah Fajar Ningsih Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakt, Universitas Sriwijaya
  • Widya Lionita Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Ardesy Melizah Kurniati Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Surveilans, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular

Abstrak

Prevalensi penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Surveilans merupakan salah satu upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader terkait pentingnya pelaksanaan surveilans berbasis masyarakat, mengukur faktor risiko PTM pada lansia, serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait upaya pencegahan PTM. Kegiatan utama dalam pengabdian ini adalah penguatan kader tentang surveilans PTM, pengukuran faktor risiko, dan edukasi gizi. Kegiatan penguatan kader diikuti oleh 4 orang kader posyandu lansia, pengukuran faktor risiko PTM diikuti oleh 30 orang pra lansia dan lansia, dan edukasi gizi juga diikuti oleh 30 orang pra lansia dan lansia. Hasil pengukuran faktor risiko PTM diketahui bahwa mayoritas proporsi faktor risiko berada dalam katagori merah (waspada) seperti hipertensi (80%), hiperglikemia (20%), obesitas (60%), dan kolesterol tinggi (53,3%). Evaluasi kegiatan edukasi gizi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna rata-rata pengetahuan sebelum dan setelah kegiatan edukasi, dengan peningkatan rata-rata skor pengetahuan setelah edukasi sebesar 2,292. Masyarakat pada dasarnya sangat antusias dengan semua kegiatan yang telah diselenggarakan. Data faktor risiko PTM yang telah dikumpulkan dalam kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan perlu dukungan dari dinas kesehatan, puskesmas, bidan desa, dan perangkat desa dalam mengaktifkan kegiatan posbindu di Desa Burai seperti pengukuran faktor risiko PTM secara berkala (disarankan minimal per 6 bulan sekali) dalam rangka memantau dan mengontrol faktor risiko PTM serta melakukan edukasi PTM.

Diterbitkan
2023-03-30