Skrining kognitif pada dewasa dan lansia di Kelurahan Gunung Ibul Kota Prabumulih
Abstrak
Kemajuan pembangunan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, berimbas pada peningkatan usia harapan hidup masyarakat dan peningkatan populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia. Pertambahan jumlah lansia mengakibatkan prevalensi penyakit tidak menular (PTM), termasuk demensia, ikut meningkat. Demensia menurunkan kemandirian penderitanya, hingga akhirnya menjadi beban bagi keluarga dan negara baik dari sisi ekonomi maupun psikososial. Dengan deteksi dini, penderita demensia bisa memperoleh pengobatan lebih awal sehingga progresivitas penyakit dapat dihambat. Telah dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa skrining fungsi kognitif dengan pemeriksaan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina), yang dilanjutkan dengan penyuluhan dan pembagian pamflet tentang demensia, di Kelurahan Gunung Ibul Kota Prabumulih provinsi Sumatera Selatan. Peserta kegiatan berjumlah 40 orang, terdiri dari 5 (12,5%) orang laki-laki dan 35 (87,5%) orang perempuan dengan rerata usia 60,68±9,22 tahun. Pada kegiatan ini didapatkan masyarakat usia dewasa dan lansia dengan fungsi kognitif yang menurun (skor MoCA-Ina kurang dari 26) sebanyak 29 orang (72,5%). Ranah kognitif yang paling banyak mengalami penurunan adalah memori dan visuospasial/eksekutif. Deteksi dini demensia perlu dilakukan secara berkala terutama pada populasi berisiko. Kegiatan edukasi demensia juga perlu digiatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang demensia.