Edukasi swamedikasi obat herbal yang rasional pada kelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Karya Baru
Abstrak
Survei Kesehatan Indonesia melaporkan bahwa lebih dari setengah penduduk Sumatera Selatan memanfaatkan obat herbal untuk mengobati gejala penyakit. Survei ini juga melaporkan bahwa faktor seperti tingkat pendapatan menengah ke bawah dan jenis kelamin wanita relatif lebih banyak memanfaatkan tanaman obat dibandingkan dengan tingkat pendapatan menengah ke atas dan jenis kelamin laki-laki. Hasil survei kesehatan ini sangat mendukung karakteristik khalayak sasaran pengabdian ini, yaitu masyarakat Kelurahan Karya Baru dengan fokus pengabdian pada kelompok ibu-ibu Majelis Taklim Al-Kahfi. Dari wawancara awal didapatkan informasi adanya kebiasaan untuk swamedikasi anggota keluarga yang sakit, khususnya dengan pengobatan herbal karena dianggap tidak menimbulkan efek samping seperti obat modern (obat sintetik). Hal ini merupakan indikasi adanya penggunaan obat herbal yang kurang rasional dalam praktek swamedikasi. Swamedikasi adalah upaya yang dilakukan oleh individu dalam menentukan pengobatan untuk mengatasi gejala penyakit yang dialami. Agar praktek swamedikasi dapat berjalan secara aman dan efektif, masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan yang adekuat tentang penggunaan obat herbal yang rasional. Dengan demikian, diperlukan suatu kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang jenis obat herbal serta perilaku penggunaan obat secara rasional dalam praktek swamedikasi obat herbal di masyarakat.