Skrining retinopati hipertensi di layanan kesehatan primer di Palembang

  • Ramzi Amin Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Petty Purwanita Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Riani Erna Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Prima Maya Sari Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • Eka Rahmadini Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
  • vidya hestika Program Studi Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Kata Kunci: Hipertensi, Retinopati Hipertensi, Layanan Kesehatan Primer

Abstrak

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana pembuluh darah mempunyai tekanan yang tinggi. Retinopati hipertensi merupakan salah satu komplikasi hipertensi. Prevalensi retinopati hipertensi bervariasi antara 2%-15%. Data di Indonesia mengenai prevalensi retinopati hipertensi masih minim. Untuk identifikasi dan penegakan diagnosis retinopati hipertensi, dibutuhkan kompetensi seorang dokter spesialis mata. Umumnya dokter spesialis mata tidak banyak ditugaskan di layanan kesehatan primer. Sehingga untuk kasus hipertensi yang dapat diselesaikan di layanan primer seperti Puskesmas, angka retinopati hipertensi yang sesungguhnya tidak diketahui. Selain itu kesadaran pasien yang kurang mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara rutin juga menyebabkan prevalensi retinopati hipertensi tidak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi retinopati hipertensi pada pasien hipertensi yang berobat ke Puskesmas di Palembang, yaitu Puskesmas Dempo dan Merdeka. Pemeriksaan dilakukan pada 150 pasien hipertensi. Didapatkan 15,3 % pasien dengan retinopati hipertensi dimana 10 % dengan riwayat hipertensi lebih dari 5 tahun dan 5,3 % dengan riwayat hipertensi kurang dari 5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pasien dengan retinopati hipertensi yang tidak terdiagnosis di masyarakat. Peran Puskesmas untuk merujuk pasien dengan hipertensi ke dokter spesialis mata sangat penting agar kasus retinopati hipertensi dapat segera terdeteksi.

Diterbitkan
2020-09-19