Skrining faktor risiko prediabetes yang dapat dimodifikasi di komunitas

  • Iche Liberty Department of Public Health-Community Medicine, Faculty of Medicine, Sriwijaya University, Palembang, Indonesia
  • Fachmi Idris Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Pariyana Pariyana Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Mariana Mariana Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Indri Seta Septadina Departemen Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Meria Utama Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya
  • Irsan Irsan Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya
  • Muhammad Irfian Nurrahman Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
  • Muhammad Rafi Putra Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Kata Kunci: Skrining, Faktor Risiko, Modifikasi, Prediabetes

Abstrak

Prediabetes adalah periode yang tepat untuk mencegah dan atau menunda konversi status glukosa menjadi diabetes, tetapi sangat progresif untuk mengalami komplikasi di masa depan. Skrining dapat menjadi salah satu upaya dalam pencegahan dan peningkatan kewaspadaan terhadap prediabetes. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk melihat gambaran hasil skrining faktor risiko prediabetes yang dapat dimodifikasi pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melakukan skrining dan memberikan edukasi singkat ke masyarakat dengan menggunakan flyer dan bantuan penyampaian informasi oleh Puskesmas. Sebanyak 33 responden yang dengan sukarela mengikuti kegiatan ini.  Hasil skrining kemudian disampaikan dan menjadi referensi penyampaian edukasi yang bersifat individual. Berdasarkan skrining yang dilakukan didapatkan hasil rata-rata usia responden 50,33 tahun dan mayoritas berjenis kelamin perempuan (69,70%), berpendidikan terakhir SMA (42,42%), serta pekerjaan PNS (48,48%). Distribusi perilaku merokok sebanyak 12,12%. Mayoritas (54,55%) responden mempunyai kebiasaan makan sayur dalam seminggu sebanyak 7 kali. Kemudian 42,42% responden mempunyai kebiasaan makan buah dalam seminggu sebanyak 7 kali. Rata-rata tekanan darah sistolik 133,90 ± 17,25 mmHg dan rata-rata diastolik 82,57 ± 9,35. Rata-rata kolesterol total 243,90 ± 239,48. Rata-rata IMT 26,10 ± 3,97 serta rata-rata RLPP sebesar 0,86 ± 0,064 yang terkategori tinggi (jika ≥ 0,85 cm). Sedangkan rerata kadar glukosa darah adalah 114,42 ± 63,97. Pada hasil skrining responden diperoleh rata-rata waktu yang dihabiskan untuk melakukan kegiatan dengan posisi duduk, berbaring, atau berbaring sebesar 4,97 jam dengan rentang 1-12 jam.

Diterbitkan
2022-07-31